Sungguh
lama ketika aku harus menanti
Kekasih
sejati…
Yangkan:
menggubahku menjadi nyanyian cinta
Yangkan:
menjadikanku, irama ketulusan
Maka,
kutempa batinku: layaknya gamelan
…Mungkin?
Sebagai nayagan ia akan datang
Begitu
lamanya? Saat aku tengah menanti
Si-pujaan
hati…
Yang
paling bidadari
Dimana
akan tumbuh, sebuah rasa yang paling hayati
Ingin
kudengar gending itu!
Sedari
fajar hingga berakhir sang malam
Ingin,
… kudengar langgam itu!
Sambil
menyulut matahari, hingga kedasar malam
2004
Ini
kerinduanku…
Yang
hadir dalam wujud…
Rangkaian
kata, tersebab…disini pulalah aku
Telah
membuat barisan rindu
‘Yang
takkan terusik apapun’
Aku
telah menjadi padang: bagi…
Perjalanan
tanpa tepian
Dan
semua kurangkum pada senja dibulan ini…
menjadi
hari…‘tercatat dalam selembar cakrawala’
“Pun,
kenyataan:
Ku
ingin disana”
Ini
kerinduanku…yang kurasakan
Disemua
waktu
(Sedari
fajar hingga berakhir sang malam)
Ini
kerinduanku..
Pada
seorang gadis berparas cinderella.
Dan
aku ingin menjadi sossok pangeraannya,
Yang
kemudian menemukan sebelah sepatu kacanya…
Yang
jatuh, ketika waktu nyaris merubah keretanya…
Menjadi
labu.
Ini
kerinduanku,
Dan
semoga angin malam ini…
Tak
terlalu banyak, Berbicara tentang dingin!
2005
Gerak
nadi langit telah ku kenal
Pun,
rindu yang mengalir di urat-urat perjalanan
Sering
sunyi siang malam kuratapi
Tujuan
dan arti perasaan di hati
Hingga
terkoyak takbir rahasia pada akhirnya
Dan:
dari ruang- ruang hampa dijiwa
Kuperah
susunan rahasia kehidupan
Akulah
jazad,
yang
memeluk cinta
:Sebagai
jiwa
2004
Doa
Merawat Cinta
Ya
Allah,
Anugerahi
aku akan cintaMu…
Dan
cinta orang yang cintanya bermanfaat bagiku disisiMu.
Ya
Allah,
Segala
yang Engkau karuniakan kepadaku…
Yang
aku cintai, jadikanlah ia kekuatanku dalam…
Segala
yang Engkau cintai.
Ya
allah, segala yang Engkau jauhkan dariku yang aku cintai,
Jadikanlah
ia kehilanganku untuk segala yang Engkau cintai.
Setelah
peristiwa-peristiwa luput dari makna, dan dedaunan
Terus
saja menguning tanpa sebait puisi. Tanpa teori, begitulah…
Kitapun
menziarahi buku-buku, pada sebuah hari yang sama?
Pertemuan
barangkali tak seputih kelopak melati
Tersebab
selalu ada yang diam-diam pergi tanpa getar
hati
Kuharap:
Kita mengangguk sepakat!
Membayangkan
keping-keping kenyataan
Meski
Cuma lamat, diantara tumpukan dan baris buku
Sementara
kau masih saja sibuk mengkaji halaman pertama bab ke Satu
Tak
ada yang baru, hanya pertemuan yang kadang memang:
Kita
agendakan “bisikmu”, selebihnya, kenangan!
Tetapi
adakah sepasi-sepasi kering air mata?
Tanpa
pengalaman yang basah, ataukah kita
hanya sembunyi sejatinya?
Dibalik
paragraph-paragraf yang kita gantung dalam dada: hingga…
Tak
pernah kita kenal cerlang matahari pagi…
Hari
Ini
2006
Aneh,
aku merasakan rindu padanya
Bertanya
tentang dia, kepada siapa yang aku jumpa
Sedanngkan
ia bersamaku
Mataku
mencari-cari, padahal ia berada dipelupukku
Hatiku
merindukannya,
Padahal
diantara tulang-tulang rusukku dia berada…
2007
BUKAN YANG DULU…
*dua belas dua puluh dua belas*
Semakin tak ku mengerti?
Sosok baru dan beberapa sosok lama muncul kembali
Yang ku benci yang ku suka, sama persis
Meski bukan yang asli
Tapi itu kenyataan
Atau mungkin hanya gambaran
Dari beberapa sisa kenangan, yang dikembalikan…
*dua belas dua puluh dua belas*
Semakin tak ku mengerti?
Sosok baru dan beberapa sosok lama muncul kembali
Yang ku benci yang ku suka, sama persis
Meski bukan yang asli
Tapi itu kenyataan
Atau mungkin hanya gambaran
Dari beberapa sisa kenangan, yang dikembalikan…
Sedang disisi lain adalah masa depan!!!
Dalam pengabdian tanpa harga
Aku hilang bentuk
Akan maukah kita duduk satu meja?
Dengan para pembunuh
Dan...
Seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain… kita harus!!!
Berjalan terus
Demikianpun…
Betapa riang udara yang dihirup,
Menghadapi satu jalan panjang
Tanpa pilihan, tanpa pepohonan…
Aku tidak marah
Aku tidak benci…sekarang…
Aku tetap berdiri
Menanti sepi yang memanggil tiada henti
Kurajut terus mimpi, pada siang pada malam
Pada sunyi, menggelantung penuh harap
Demi sehelai baju baru, yang akan ku pakai kelak
… Apa kau memikirkan…
Apa yang kutawarkan?
Untuk kembali: menjadi pembunuh…
“Kau harus bisa seperti aku!!!”
Dalam pengabdian tanpa harga
Aku hilang bentuk
Akan maukah kita duduk satu meja?
Dengan para pembunuh
Dan...
Seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain… kita harus!!!
Berjalan terus
Demikianpun…
Betapa riang udara yang dihirup,
Menghadapi satu jalan panjang
Tanpa pilihan, tanpa pepohonan…
Aku tidak marah
Aku tidak benci…sekarang…
Aku tetap berdiri
Menanti sepi yang memanggil tiada henti
Kurajut terus mimpi, pada siang pada malam
Pada sunyi, menggelantung penuh harap
Demi sehelai baju baru, yang akan ku pakai kelak
… Apa kau memikirkan…
Apa yang kutawarkan?
Untuk kembali: menjadi pembunuh…
“Kau harus bisa seperti aku!!!”
~~~FUNGSI OTAK DENGKUL…~~~
APA YANG MEMBUATKU TETAP DI-SISI INI?
BERALIH DAHULU DARI PERCINTAAN KU BER-PUISI
KINI KU-MULAI BELAJAR MENULIS SAJAK TENTANG JATI DIRI
DIMANA AKU SADAR TANPA MENYADARI,
TAK DAPAT AKU MENGERTI?
BETAPA HANYA LELAH KUDAPATI…
KENAPA LEBIH BERUNTUNG JADINYA…
ANAK YANG TERLAHIR DENGAN NAMA SI-KETIDAK MAMPUAN
DARI TRAH STUPIDNESS
YANG SELALU DITIMANG SI-KEMALASAN
YANG DISUSUI OLEH SENANG- SENANG SAJA
LALU DIMANDIKAN DISETIAP BULAN MASIH SEPARUH
SEDANG AKU!
HARUS DIWAJIBKAN MENGAIRI MATAHARI
(TENTU SAJA ITU PERLU USAHA KERAS…
SEDANG HASILNYA PASTI DIBAWAH NOL…)
BEGITULAH…
TAPI AKU SAMA SEKALI TIDAK BERHARAP
DAPAT DILAHIRKAN DI-KELUARGA TRAH TERSEBUT
“NA UDU BILAH MINDA LIK”
BEGITULAH SEBAGAI CERITA CHAPTER TERAKHIR…
LALU BIARKAN SEMENTARA, KU TETAP DI SISI YANG BEGINI
SAMBIL MENGHITUNG CTIK.. CTOK.. THACK..TIK.. TAK.. TIK.. TOK..
DETIK JAM, SEBENTAR LAGI AYAM JANTAN BERKOKOK
___bulan ke-12 (1ST) ‘2012__03.30 A.M._Waktunya Mandi…__
APA YANG MEMBUATKU TETAP DI-SISI INI?
BERALIH DAHULU DARI PERCINTAAN KU BER-PUISI
KINI KU-MULAI BELAJAR MENULIS SAJAK TENTANG JATI DIRI
DIMANA AKU SADAR TANPA MENYADARI,
TAK DAPAT AKU MENGERTI?
BETAPA HANYA LELAH KUDAPATI…
KENAPA LEBIH BERUNTUNG JADINYA…
ANAK YANG TERLAHIR DENGAN NAMA SI-KETIDAK MAMPUAN
DARI TRAH STUPIDNESS
YANG SELALU DITIMANG SI-KEMALASAN
YANG DISUSUI OLEH SENANG- SENANG SAJA
LALU DIMANDIKAN DISETIAP BULAN MASIH SEPARUH
SEDANG AKU!
HARUS DIWAJIBKAN MENGAIRI MATAHARI
(TENTU SAJA ITU PERLU USAHA KERAS…
SEDANG HASILNYA PASTI DIBAWAH NOL…)
BEGITULAH…
TAPI AKU SAMA SEKALI TIDAK BERHARAP
DAPAT DILAHIRKAN DI-KELUARGA TRAH TERSEBUT
“NA UDU BILAH MINDA LIK”
BEGITULAH SEBAGAI CERITA CHAPTER TERAKHIR…
LALU BIARKAN SEMENTARA, KU TETAP DI SISI YANG BEGINI
SAMBIL MENGHITUNG CTIK.. CTOK.. THACK..TIK.. TAK.. TIK.. TOK..
DETIK JAM, SEBENTAR LAGI AYAM JANTAN BERKOKOK
___bulan ke-12 (1ST) ‘2012__03.30 A.M._Waktunya Mandi…__
Rumah Megah di Hatimu
Kemana aku hendak pulang, Kecuali pada kenangan di atas pohon waktu yang reyot, Pada bait-bait renta di kamar penuh debu, Almari kusam itu masih terasa milikku, Meski lubang kuncinya macet, Pintu tak bisa terbuka, Cerminnya memantulkan bayang-bayang buram.
Meski selalu saja ada yang terasa sulit, Tumbuh seperti pohon jambu di kebun belakang, Daunnya habis dimakan ulat, Atau pohon mangga, Buahnya jatuh sebelum masak.
Tapi seorang tanpa rumah masih ingin tinggal, Meski tak tahu…? Masih adakah yang rindu, Masihkah ada yang menunggu… Hanya tahu… Hidup sesungguhnya sendiri… Terkecuali saat kau menepuk pundakku: Lalu berbisik… “...Disinilah rumahmu................ Tinggalah di hatiku…...............!!!”
Kemana aku hendak pulang, Kecuali pada kenangan di atas pohon waktu yang reyot, Pada bait-bait renta di kamar penuh debu, Almari kusam itu masih terasa milikku, Meski lubang kuncinya macet, Pintu tak bisa terbuka, Cerminnya memantulkan bayang-bayang buram.
Meski selalu saja ada yang terasa sulit, Tumbuh seperti pohon jambu di kebun belakang, Daunnya habis dimakan ulat, Atau pohon mangga, Buahnya jatuh sebelum masak.
Tapi seorang tanpa rumah masih ingin tinggal, Meski tak tahu…? Masih adakah yang rindu, Masihkah ada yang menunggu… Hanya tahu… Hidup sesungguhnya sendiri… Terkecuali saat kau menepuk pundakku: Lalu berbisik… “...Disinilah rumahmu................ Tinggalah di hatiku…...............!!!”
No comments:
Post a Comment